Trump Tunda Kebijakan Timbal Balik, Nasdaq Melonjak; Harga Emas Capai $3.100

Memperbarui: Kamis, 10/04/2025 - 07:45 WIB
805

Turbulensi di pasar keuangan terus berlanjut sebagai respons terhadap dinamika tarif impor, kali ini bergeser ke arah yang lebih menguntungkan. Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk menunda kebalikan kebijakan selama 90 hari, yang mengarah pada pengurangan tarif impor tinggi untuk negara-negara yang kini turun menjadi 10%. Penundaan ini berlaku bagi negara-negara yang belum membalas AS dengan menaikkan tarif impor mereka sendiri.

Setelah pengumuman ini, Nasdaq melonjak sebesar 2.124 poin indeks, menandai peningkatan lebih dari 12%, mencapai 19.350 selama perdagangan pada hari Rabu. Kenaikan harian ini merupakan kenaikan terbesar sejak Januari 2001. Selain itu, harga Emas melonjak lebih dari $100, atau 1.000 pip, mencapai $3.082,57 per troy ounce.

Iklan
FBS
Diatur
FBS
Perusahaan ini diverifikasi dan direkomendasikan untuk pedagang.
FBS: Siprus 16 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
OctaFX
Diatur
OctaFX: Siprus 14 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
FXCM
Diatur
FXCM
Perusahaan ini diverifikasi dan direkomendasikan untuk pedagang.
FXCM: Australia 26 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
MIFX MONEX
Diatur
MIFX MONEX: Indonesia 25 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan

Pergerakan ini menggarisbawahi korelasi positif antara keduanya dalam jangka pendek. Ketika Nasdaq jatuh, harga Emas juga turun. Alasannya adalah bahwa banyak pelaku pasar melikuidasi posisi beli Emas mereka karena jatuhnya aset lain seperti Nasdaq untuk menutupi kerugian atau untuk memperkuat dana jika terjadi panggilan margin.

Kini indeks saham kembali menanjak, Emas berpotensi melanjutkan tren kenaikannya. Pada perdagangan Kamis (10 April 2025), Emas kembali menguat ke level $3.100 per troy ounce, sementara Nasdaq terkoreksi ke level 19.169.

Meskipun Trump telah menunda kebalikan kebijakan mengenai negara-negara yang dianggap "menghormati" kebijakan AS, tarif terhadap Tiongkok telah meningkat menjadi 125% dari sebelumnya 104%. Peningkatan ini menyusul penerapan tarif Tiongkok terhadap produk-produk Amerika menjadi 84% kemarin.

Tindakan Trump bisa jadi menandakan bahwa perang dagang kini lebih terfokus pada Tiongkok, mengingatkan kita pada situasi pada tahun 2018-2019. Konflik dagang tersebut mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang menyebabkan permintaan emas meningkat tajam sebagai komoditas tempat berlindung yang aman aset.

Tinggalkan Balasan