Harga Emas menarik perhatian besar di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Diskusi oleh Presiden AS Joe Biden mengenai langkah-langkah alternatif dalam menanggapi ancaman nuklir Iran telah memicu peningkatan minat terhadap aset-aset safe haven. Ditambah dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, Emas memperkuat posisinya di pasar global.
EMAS
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Harga emas terus naik karena permintaan akan aset safe haven meningkat. Sentimen positif ini dipicu oleh laporan bahwa Presiden Biden sedang menjajaki strategi alternatif untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh fasilitas nuklir Iran, yang meningkatkan kekhawatiran geopolitik. Dinamika seperti itu membuat Emas tetap menarik di tengah ketidakpastian global.
Namun, tren kenaikan harga Emas agak tertahan oleh Indeks Dolar AS yang berada di dekat level tertinggi multi-tahun di sekitar 109,56. Meskipun demikian, logam mulia tersebut memperoleh dukungan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah, sehingga membuat Emas lebih menarik meskipun imbal hasilnya kurang. Kombinasi faktor-faktor ini mempertahankan momentum kenaikan harga Emas menjelang sesi perdagangan Eropa.
MINYAK
Harga minyak bertahan mendekati level tertinggi harian $71,73, menandai kenaikan lima hari berturut-turut sebelum sesi perdagangan Eropa. Kenaikan ini didukung oleh laporan dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 1,442 juta barel, yang memberikan dukungan substansial terhadap harga minyak.
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung juga menjadi katalis positif. Faktor lain yang memengaruhi adalah peningkatan permintaan dari Tiongkok yang diharapkan dapat mendukung pergerakan harga lebih lanjut di pasar minyak. Kombinasi sentimen ini menciptakan prospek yang positif untuk pasar minyak.
EURUSD
EURUSD merosot tajam pada awal perdagangan tahun 2025, turun 0,8% ke sekitar 1,0220, menandai titik terendah sejak November 2022. Penurunan ini dipicu oleh data manufaktur Eropa yang tidak memenuhi ekspektasi, memperburuk sentimen negatif terhadap Euro.
Data pengangguran Jerman untuk bulan Desember akan dirilis pada pukul 15:55 WIB sore ini, dengan ekspektasi kenaikan menjadi 10.000 klaim dari sebelumnya 7.000 klaim, yang mengindikasikan meningkatnya tekanan di pasar tenaga kerja Jerman. Jika data tersebut sesuai atau melebihi ekspektasi, hal itu dapat melemahkan Euro lebih jauh, yang kemungkinan berdampak pada pasangan EURUSD.
Selain itu, pernyataan dovish dari anggota Dewan Gubernur ECB Yannis Stournaras menambah tekanan ke bawah. Stournaras mengungkapkan bahwa ECB bermaksud untuk menurunkan suku bunga secara bertahap hingga mencapai 2% pada akhir tahun, yang mungkin akan semakin menekan EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD tetap berada di bawah tekanan jual saat mendekati sesi perdagangan Eropa, setelah anjlok ke level terendah harian baru di 1,2352. Penurunan ini merupakan hasil dari penguatan dolar AS, didukung oleh data klaim pengangguran yang menunjukkan 211.000 klaim, lebih rendah dari yang diantisipasi 222.000, dengan data sebelumnya direvisi menjadi 220.000. Data ini mencerminkan pasar tenaga kerja yang kuat, memperkuat posisi USD dan memberikan tekanan bearish pada pasangan GBPUSD.
GBPUSD dapat mengalami penurunan lebih lanjut karena meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan menurunkan suku bunga lebih cepat tahun ini.
USDJPY
USDJPY dibuka stabil selama jam perdagangan Asia pada Jumat pagi, setelah sedikit meningkat sebelumnya. USDJPY melanjutkan pemulihannya menyusul data klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan dari AS untuk minggu yang berakhir pada 27 Desember.
Hal ini mendukung pandangan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga secara bertahap tahun ini, yang akan memperkuat dolar AS. Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Kato telah memperingatkan bahwa negara tersebut siap untuk melakukan intervensi guna mengatasi pergerakan yang berlebihan dalam nilai tukar yen, yang dapat memengaruhi dinamika USDJPY dalam waktu dekat.
Bursa Efek New York
Nasdaq berhasil mencatat sedikit kenaikan tetapi belum mengubah tekanan jual yang telah berlangsung sejak akhir 2024, karena aksi ambil untung oleh investor terus membayangi.
Pelemahan saham raksasa teknologi Apple berdampak negatif pada Nasdaq, yang anjlok hingga 2,6%. Penurunan Tesla sebesar 6% menyusul laporan penurunan pengiriman tahunan untuk tahun 2024 tetap menjadi faktor lain yang dapat menekan Nasdaq lebih jauh.