
Rilis data inflasi (Indeks Harga Konsumen/IHK) untuk Amerika Serikat pada hari Rabu memicu pergerakan signifikan di pasar keuangan.
Inflasi bulan Februari dilaporkan tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan (YoY), lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,9% YoY oleh Trading Central dan turun dari angka bulan sebelumnya sebesar 3% YoY. Sementara itu, CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,1% YoY, sesuai dengan perkiraan dari Trading Central dan lebih rendah dari angka bulan sebelumnya sebesar 3,3% YoY.
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Penurunan inflasi ini membuka kemungkinan yang lebih besar bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, terutama di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai perlambatan ekonomi di Amerika Serikat.
Sentimen ini diperkirakan akan terus memengaruhi pergerakan pasar selama sesi perdagangan Eropa pada hari Kamis (13 Maret 2025).
EMAS
Harga emas (XAUUSD) melonjak lebih dari $17 atau 170 pips hingga mencapai $2.933,09 per troy ounce pada perdagangan hari Rabu, dan terus naik hari ini hingga mencapai $2.947,16 per troy ounce. Emas mendekati level tertinggi sepanjang masa di $2.956,21 per troy ounce yang dicapai pada tanggal 24 Februari.
Kenaikan harga emas terjadi setelah rilis data inflasi AS, yang meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Saat suku bunga turun, emas biasanya mendapat sentimen positif.
MINYAK
Harga minyak (CLS10) naik $1,09 menjadi $67,68 per barel pada hari Rabu, menandai kenaikan dua hari berturut-turut. Kenaikan harga minyak ini kemungkinan merupakan hasil dari aksi short covering setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak April 2023.
Namun, harga minyak masih menghadapi sentimen negatif akibat risiko perlambatan ekonomi di Amerika Serikat yang dapat mengurangi permintaan. Di sisi lain, OPEC+ juga berencana untuk meningkatkan produksi, yang mengindikasikan potensi peningkatan pasokan global. Sentimen ini akan terus memengaruhi pergerakan minyak, sehingga rentan terhadap pembalikan.
EURUSD
EURUSD, yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan, menghadapi aksi ambil untung yang menyebabkannya turun 322 poin (32,2 pip) ke level 1,08871. Selain aksi ambil untung, sentimen negatif muncul dari ketegangan perdagangan Uni Eropa dengan Amerika Serikat setelah Presiden Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari semua negara.
Jerman, sebagai salah satu eksportir baja terbesar ke Amerika Serikat, menghadapi tekanan akibat sengketa perdagangan ini, yang memengaruhi nilai tukar EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD berhasil mencatat kenaikan 130 poin (13 pip) ke level 1,29624 pada awal perdagangan hari Rabu, mempertahankan level tertingginya dalam empat bulan. Berbeda dengan Uni Eropa, Inggris belum melakukan tindakan balasan terhadap kenaikan tarif baja AS, yang berarti kedua negara belum terlibat dalam permusuhan dagang secara langsung.
Lebih jauh, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan preferensi untuk langkah-langkah pragmatis. Bulan lalu, Trump mengindikasikan bahwa AS dan Inggris mungkin mencapai kesepakatan bilateral untuk menghindari kenaikan tarif.
Pasar tampaknya melihat peluang berkelanjutan bagi kedua negara untuk membuat perjanjian perdagangan, yang dapat menstabilkan kinerja GBPUSD. Namun, mengingat posisinya yang tinggi, ada potensi untuk mengambil untung selama sesi perdagangan Eropa.
USDJPY
USDJPY mencatat kenaikan dua hari berturut-turut, ditutup pada perdagangan hari Rabu di level 148,252. Namun, turun ke level 147,736 hari ini menyusul aksi short covering.
Rilis data inflasi AS yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan memberikan tekanan pada dolar AS. Selain itu, dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi, sentimen negatif terus memengaruhi USDJPY.
Nasdaq
Indeks Nasdaq mencatat kenaikan 171 poin ke level 19.570 pada perdagangan hari Rabu, tetapi turun kembali ke level 19.436 hari ini. Hal ini menunjukkan sentimen negatif yang terus berlanjut yang memengaruhi Nasdaq, terutama berasal dari risiko yang terkait dengan perlambatan ekonomi di AS dan meningkatnya ketegangan perdagangan.
Sentimen semacam itu kemungkinan akan memengaruhi pergerakan Nasdaq selama sesi perdagangan Eropa.