Harga emas turun ke $2.625 selama sesi Eropa, dipengaruhi oleh sinyal agresif dari Federal Reserve, yang mengindikasikan perlambatan pemangkasan suku bunga hingga 2025, yang menyebabkan peningkatan imbal hasil obligasi AS. Pasar kini tengah menunggu data pesanan pabrik AS, yang diperkirakan akan meningkat, yang berpotensi memperkuat dolar AS dan menekan harga emas.
Sebaliknya, Nasdaq terus melaju, didorong oleh kinerja positif dari Tesla dan Nvidia, yang telah mengalami peningkatan signifikan. Meskipun ada tantangan yang ada dalam ekonomi global, sektor teknologi terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat.
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
EMAS
Harga emas merosot selama sesi perdagangan Eropa ke $2.625 karena faktor fundamental. Alasan utama penurunan emas adalah sikap agresif Federal Reserve (Fed), yang menunjukkan perlambatan penurunan suku bunga sepanjang tahun 2025. Hal ini menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, kurang menarik bagi investor.
Pelaku pasar sangat mengantisipasi katalis penting dari Amerika Serikat, dengan pesanan pabrik diproyeksikan meningkat dari 0,2% menjadi 0,3%, yang menunjukkan penguatan sektor manufaktur. Jika data ini memenuhi ekspektasi, dolar AS (USD) dapat menguat, mendukung prospek kebijakan hawkish Fed. Sebaliknya, USD yang lebih kuat dapat menekan harga emas karena menjadi lebih mahal bagi pembeli global. Namun, jika data mengecewakan, USD dapat melemah, memberikan peluang bagi emas untuk pulih. Pedagang harus mencermati rilis yang akan datang ini sebagai indikator arah pasar.
MINYAK
Harga minyak tetap tinggi mendekati $74.37, didukung oleh cuaca dingin yang berdampak pada wilayah-wilayah utama di Belahan Bumi Utara, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Asia Utara, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak pemanas.
Selain itu, kenaikan harga minyak didorong oleh langkah-langkah stimulus ekonomi dari Beijing yang bertujuan untuk merevitalisasi ekonomi China, yang tengah menghadapi tantangan. Sementara itu, proyeksi dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa ekspor minyak Iran dapat menurun pada kuartal kedua karena penerapan sanksi yang lebih ketat di bawah pemerintahan Trump yang akan datang.
EURUSD
EURUSD terus naik selama sesi Eropa, mencapai 1,0368, menjauhkan diri dari level terendah dua tahun di 1,0224 yang tercatat sebelumnya. Reli ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam data layanan Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk bulan Desember di Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, dan Zona Euro secara keseluruhan, yang melampaui ekspektasi pasar.
Data inflasi tahunan Jerman diproyeksikan naik menjadi 2,5% dari sebelumnya 2,2% malam ini pukul 20:00 WIB, menandai percepatan ekonomi terbesar di Zona Euro tersebut. Kenaikan ini merupakan tanda positif bahwa tekanan inflasi mulai meningkat, yang dapat mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih agresif ke depannya.
GBPUSD
GBPUSD telah pulih ke sekitar 1,2491 pada awal sesi perdagangan Eropa pada hari Senin, didukung oleh sentimen pasar yang beragam. Pernyataan dari pejabat Federal Reserve yang menekankan perlunya menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat telah memberikan tekanan pada USD, membantu pemulihan pasangan mata uang ini.
Meskipun demikian, prospek sikap dovish dari Bank of England (BoE) membatasi potensi keuntungan jangka pendek untuk GBPUSD. Ketidakpastian seputar kebijakan moneter BoE, terutama di tengah melambatnya ekonomi Inggris, menyebabkan sentimen pasar yang berhati-hati mengenai penguatan Pound yang lebih berkelanjutan. Para pedagang akan memantau rilis data ekonomi utama dari kedua negara untuk katalis lebih lanjut.
USDJPY
Pasangan mata uang USDJPY telah naik ke 157,76, mendekati level tertinggi multi-bulan yang tercatat pada bulan Desember. Ketidakpastian seputar waktu pasti kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ), ditambah dengan sentimen pasar yang berisiko, merupakan faktor utama yang mendukung kenaikan USDJPY. Investor tampaknya menjauhi Yen sebagai aset safe haven karena ekspektasi bahwa kebijakan BoJ akan tetap dovish.
Selain itu, perbedaan imbal hasil yang semakin lebar antara obligasi AS dan Jepang, yang dipicu oleh sinyal agresif dari Federal Reserve (Fed), semakin memperburuk tekanan pada Yen. Imbal hasil AS yang lebih tinggi menarik minat investor, sementara imbal hasil JPY yang lebih rendah menjadi kurang menarik, yang berpotensi melanjutkan tren kenaikan USDJPY dalam waktu dekat.
Bursa Efek New York
Nasdaq terus menguat selama sesi Eropa, mencapai level tertinggi harian di angka 21.691. Sentimen yang mendorong Nasdaq sebagian besar tetap tidak berubah. Saham teknologi masih menjadi pendukung utama, dengan Tesla melonjak sebesar 8% setelah mengumumkan penjualan rekor di Tiongkok untuk tahun 2024, memberikan dorongan positif bagi pasar. Sementara itu, saham Nvidia melonjak lebih dari 4% setelah kenaikan signifikan pada hari Kamis, mencerminkan kebangkitan sentimen positif dalam sektor teknologi. Kinerja kedua perusahaan ini menggarisbawahi optimisme mengenai pertumbuhan sektor teknologi, meskipun menghadapi tantangan ekonomi global.
