
Harga minyak (CLS10) mengalami kenaikan signifikan pada awal perdagangan Senin (13 Januari 2025) setelah melonjak signifikan pada Jumat lalu. Harga melonjak hingga $78,36 per barel, menandai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Dibandingkan penutupan Jumat lalu, minyak naik $1,62.
Jumat lalu, harga minyak mengalami peningkatan lebih dari $2 menyusul pengumuman sanksi oleh Amerika Serikat terhadap industri minyak mentah Rusia.
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
“Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap sumber pendanaan perang brutal dan ilegal di Ukraina,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen, seperti dilansir CNBC, Jumat (10 Januari 2025).
Sanksi ini menargetkan perusahaan minyak besar, termasuk Gazprom Neft dan Surgutneftegas, beserta anak perusahaan mereka. Selain itu, sanksi tersebut memengaruhi lebih dari 180 kapal tanker dan beberapa individu Rusia yang terkait dengan sektor energi.
Sementara itu, harga emas mencatat kenaikan empat hari berturut-turut pada Jumat lalu, meskipun data penggajian nonpertanian (NFP) di Amerika Serikat dirilis secara signifikan lebih tinggi dari yang diperkirakan dan tingkat pengangguran mengalami penurunan.
Reli emas selama empat hari mencerminkan kekhawatiran pelaku pasar tentang ketidakpastian ekonomi yang terjadi di AS dan global tahun ini, terutama karena kebijakan yang tidak jelas yang mungkin diterapkan oleh Presiden Donald Trump yang baru terpilih.
Namun, selama sesi perdagangan hari ini, harga emas mulai menurun karena investor melakukan aksi ambil untung setelah mencapai titik tertinggi dalam satu bulan.