Emas Terkoreksi Setelah Tembus US$ 3.000, Sentimen Positif Masih Bertahan

Memperbarui: Senin, 17/03/2025 - 13:02 WIB
88

Harga emas melampaui US$ 3.000 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah Jumat lalu. Meningkatnya risiko perang dagang dan perlambatan ekonomi Amerika Serikat memicu kenaikan ini dan telah memberikan pengaruh yang signifikan pada pasar keuangan.

Sentimen ini kemungkinan akan terus memengaruhi pergerakan pasar selama perdagangan Eropa pada hari Senin (17 Maret 2025).

Iklan
FBS
Diatur
FBS
Perusahaan ini diverifikasi dan direkomendasikan untuk pedagang.
FBS: Siprus 16 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
OctaFX
Diatur
OctaFX: Siprus 14 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
FXCM
Diatur
FXCM
Perusahaan ini diverifikasi dan direkomendasikan untuk pedagang.
FXCM: Australia 26 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan
MIFX MONEX
Diatur
MIFX MONEX: Indonesia 25 bertahun-tahun Lisensi Penuh MT4/MT5
Direkomendasikan

EMAS
Emas (XAUUSD) ditutup diperdagangkan pada hari Jumat pada US$ 2.984,83 per troy ons, mengalami koreksi setelah mencapai puncaknya pada US$ 3.004,87 per troy ons, menandai titik tertinggi dalam sejarah.

Meningkatnya risiko perang dagang antara AS dan Uni Eropa telah mengakibatkan meningkatnya permintaan emas sebagai komoditas tempat berlindung yang amanSeperti yang dilaporkan minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasinya setelah Eropa mengenakan tarif impor pada wiski Amerika. Trump berencana untuk membalas dengan menaikkan tarif pada minuman beralkohol Eropa pada tahun 200%.

Sentimen ini diperkirakan akan terus memengaruhi pergerakan emas selama sesi perdagangan Eropa hari ini.


MINYAK
Harga minyak naik ke US$ 67,14 per barel pada perdagangan Jumat sebelumnya dan melonjak ke US$ 68,35 per barel pagi ini. Kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh meningkatnya konflik di Timur Tengah karena Amerika Serikat terus menyerang posisi Houthi sampai kelompok itu menghentikan campur tangannya terhadap lalu lintas pelayaran.

Selain itu, Tiongkok telah menerapkan lebih banyak langkah stimulus untuk meningkatkan ekonominya, yang dapat menyebabkan peningkatan permintaan minyak. Sentimen positif ini kemungkinan akan memengaruhi pergerakan minyak selama sesi perdagangan Eropa.


EURUSD
EURUSD naik 286 poin (28,6 pip) ke 1,08800 selama perdagangan Jumat lalu. Pasangan ini mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir menyusul kesepakatan di parlemen Jerman mengenai reformasi fiskal yang akan diberlakukan oleh Friedrich Merz, yang akan segera diangkat menjadi Kanselir.

Reformasi fiskal ini diperkirakan akan merangsang pertumbuhan ekonomi di Jerman dan pada akhirnya akan menguntungkan ekonomi Eropa. Sentimen positif ini diharapkan akan memengaruhi pergerakan EURUSD selama sesi perdagangan Eropa.


GBPUSD
Aktivitas ambil untung menyebabkan GBPUSD merosot 145 poin (14,5 pip) ke level 1,29358 selama perdagangan Jumat lalu. Data yang dirilis dari Amerika Serikat minggu lalu menggambarkan memburuknya sentimen konsumen, yang seharusnya memberi tekanan pada dolar.

Namun, GBPUSD justru menurun, yang menunjukkan bahwa aksi ambil untung terjadi karena mendekati level tertinggi dalam empat bulan. Mengingat hal ini, sentimen positif kemungkinan akan terus menopang GBPUSD selama sesi perdagangan Eropa.


USDJPY
USDJPY meningkat sebesar 822 poin (82,2 pip) menjadi 148,625 selama perdagangan Jumat lalu, kemungkinan karena short covering. Lonjakan ini menyusul kenaikan upah tahunan di Jepang yang sedikit di bawah tuntutan serikat pekerja sebesar 6,09%.

Aksi short covering diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan sentimen ini, dengan USDJPY tetap mendekati level terendah dalam lima bulan. Selain itu, pelaku pasar mengantisipasi pengumuman kebijakan moneter dari Bank Jepang pada hari Rabu ini.


Nasdaq
Nasdaq melonjak 372 poin indeks menjadi 19.664 selama perdagangan Jumat lalu, tetapi telah jatuh kembali ke 19.550 hari ini.

Pergerakan ini menunjukkan bahwa sentimen untuk Nasdaq tetap negatif, terutama karena risiko perang dagang yang lebih luas dan perlambatan ekonomi AS.


Tinggalkan Balasan