
Volatilitas pasar tetap tinggi selama perdagangan pada hari Kamis, dipengaruhi oleh iklim politik antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait perang dagang, serta beberapa indikator ekonomi dari Eropa dan AS.
Pergerakan pasar hari ini, Jumat (7 Februari 2025), diperkirakan semakin menguat seiring data pasar tenaga kerja AS, termasuk penggajian non pertanian (NFP), akan dirilis malam ini.
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
Direkomendasikan
EMAS
Harga Emas (XAUUSD) turun US$ 11,26 atau 112,6 pips, dan berakhir pada US$ 2.855,75 per troy ounce. Penurunan Emas ini disebabkan oleh mengambil untung setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa selama lima hari berturut-turut.
Rekor harga emas terbaru tercatat pada Rabu lalu di kisaran US$ 2.882 per troy ounce. Hari ini, harga emas kembali menguat ke US$ 2.870,43 per troy ounce, yang menegaskan bahwa penurunan harga emas kemarin terutama disebabkan oleh mengambil untung.
Data ekonomi yang dirilis dari AS kemarin mengungkapkan klaim pengangguran yang melampaui ekspektasi, yang telah menciptakan sentimen positif bagi Emas menjelang rilis data NFP.
MINYAK
Harga minyak (CLS10) turun US$ 0,63 menjadi US$ 70,50 per barel selama perdagangan Kamis setelah mencapai puncaknya di US$ 71,82 per troy ounce. Minyak saat ini berada pada level terendah dalam lima minggu, menghadapi tekanan karena peningkatan signifikan pada level stok AS. Lebih jauh, kekhawatiran atas perang dagang kedua meningkatkan kekhawatiran akan penurunan permintaan minyak global.
Sentimen ini kemungkinan akan memengaruhi pergerakan Minyak selama sesi perdagangan Eropa.
EURUSD
EURUSD turun 198 poin (19,8 pip) selama perdagangan Kamis, mencapai 1,03827, meskipun data dari Jerman dan Zona Euro datang lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih melihat ketidakpastian yang cukup besar ke depannya, terutama terkait kebijakan AS dan dampaknya secara global. Sentimen tersebut diperkirakan akan memengaruhi pergerakan EURUSD dalam perdagangan Eropa, bersamaan dengan rilis data produksi industri Jerman pada pukul 14:00 WIB.
Ramalan dari Trading Central mengantisipasi penurunan produksi industri bulan ke bulan sebesar -0,6% pada bulan Desember, dibandingkan dengan peningkatan sebelumnya sebesar 1,5% MoM. Data ini dapat memberikan tekanan tambahan pada EURUSD jika angkanya lebih rendah dari ramalan.
GBPUSD
GBPUSD anjlok 696 poin (69,6 pip) ke level 1,24342 selama perdagangan hari Rabu. Bank of England (BoE) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 4,5%, menambah tekanan pada GBPUSD.
Selain itu, dua anggota dewan BoE mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga yang lebih signifikan mungkin diperlukan, yang menunjukkan potensi pengurangan tambahan dalam waktu dekat. Di sisi lain, BoE memperkirakan kenaikan inflasi di samping melemahnya pertumbuhan ekonomi. Skenario ini menempatkan Inggris pada risiko stagflasi, yang berdampak negatif pada sentimen GBPUSD.
USDJPY
USDJPY turun 1,137 poin (113,7 pip) ke 151,451 selama perdagangan hari Kamis, menandai level terendahnya dalam enam minggu terakhir. Pasangan mata uang ini telah menurun selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh penguatan yen.
Data terbaru dari Jepang menunjukkan peningkatan signifikan dalam upah rata-rata. Selain itu, pejabat BoJ mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga, yang selanjutnya memperkuat yen. Sebaliknya, meningkatnya klaim pengangguran di AS memberikan tekanan pada USDJPY.
Nasdaq
Nasdaq mengalami volatilitas sebelum mencatat kenaikan 74 poin indeks menjadi 21.843 pada perdagangan Kamis. Volatilitas yang terus berlanjut menunjukkan bahwa pelaku pasar masih menunggu perkembangan terkait perang dagang AS-Tiongkok dan pertemuan Presiden Trump dengan Xi Jinping.
Skenario ini menyiratkan bahwa Nasdaq dapat menghadapi tekanan lebih lanjut selama sesi perdagangan Eropa.