Iklan

Pediafx-Dengan demikian, hampir tidak ada perbedaan antara wilayah perkotaan dan pedesaan dalam hal inklusi keuangan dan tingkat literasi keuangan.
Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) menyampaikan sejumlah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan keuangan masyarakat di perkotaan dan perdesaan.

"Jadi, kami kembangkan proyek-proyek yang mendorong inklusi ekonomi dan keuangan di pedesaan dan perkotaan," kata Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Official Sari pada Seminar OJK tentang Inklusi Ekonomi yang digelar Bank Indonesia, Jakarta, Kamis.

Dalam seminar yang digelar sebagai rangkaian acara Rapat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM), Yunita menyampaikan bahwa kesenjangan antara tingkat inklusi dan tingkat literasi keuangan di perkotaan dan perdesaan sangat kecil.

“Jadi, hampir tidak ada perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal inklusi keuangan dan tingkat literasi keuangan,” katanya.

Namun, jika dibedakan antara satu provinsi dengan provinsi lain, terdapat kesenjangan yang besar antara provinsi dengan tingkat inklusi keuangan tertinggi dan provinsi dengan tingkat inklusi keuangan terendah.

Hal ini terlihat dari penggunaan metode pembayaran QRIS di Indonesia yang telah mencapai sekitar 36 juta. Jika dibedakan berdasarkan wilayah, Pulau Jawa tercatat mendominasi penggunaan QRIS secara keseluruhan.

Sementara itu, survei global pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 70 persen orang dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening bank karena tidak memiliki cukup uang untuk ditabung.

“Mereka tidak punya uang, jadi mereka tidak punya rekening bank,” kata Yunita.

Oleh karena itu, untuk mendorong inklusi keuangan, langkah yang dilakukan Bank Indonesia adalah memberdayakan masyarakat agar inklusif secara ekonomi.

Untuk memberdayakan masyarakat, Bank Indonesia bekerja sama dengan akademisi dan LSM agar mereka menjadi fasilitator untuk mengkaji potensi ekonomi yang ada di masyarakat. Selain itu, Bank Indonesia juga memfasilitasi peningkatan kapasitas.

Setelah masyarakat berhasil menciptakan kegiatan ekonomi sendiri, Bank Indonesia akan membantu menyediakan akses bagi masyarakat untuk masuk ke pasar, baik pasar konvensional, ritel, maupun pasar digital.

BI juga mempermudah akses terhadap layanan keuangan, selain melakukan monitoring dan evaluasi, termasuk mengevaluasi kegiatan ekonomi yang tercermin dari tingkat penjualan dan omzet kelompok masyarakat yang diberdayakannya.

Melalui proyek pemberdayaan masyarakat ini, Bank Indonesia mencatat 100 persen kelompok masyarakat yang diberdayakan memiliki kegiatan usaha sendiri dan menjual produknya ke e-commerce. Pendapatan mereka pun meningkat signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Broker Baru
Pasar-24
Tidak diatur
Pasar-24
Perusahaan ini masih sangat baru
Pasar-24: Siprus 1 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5
24 Pertukaran
Tidak diatur
24 Pertukaran: Bermuda 6 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5
MBC
Tidak diatur
MBC
MBC: Argentina 12 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5
Grup MBC
Tidak diatur
Grup MBC: Nigeria 26 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5
Larbor
Tidak diatur
Larbor
Perusahaan ini masih sangat baru
Larbor: Inggris Raya 2 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5
BUKA MASA DEPAN
Tidak diatur
BUKA MASA DEPAN: India 23 bertahun-tahun Bukan MT4/MT5